DATE

Widget-2 title


ShoutMix chat widget

TABEL ZONA LATIHAN UNTUK MENGUKUR INTENSITAS LATIHAN

TABEL ZONA LATIHAN
UNTUK MENGUKUR INTENSITAS LATIHAN

No Umur Zone Latihan( denyut nadi/menit) No Umur Zone Latihan ( denyut nadi/menit )

1 15 143 - 174 24 38 127 - 155
2 16 143 - 173 25 39 127 - 154
3 17 143 - 172 26 40 126 - 153
4 18 141 - 172 27 41 125 - 152
5 19 141 - 171 28 42 125 - 151
6 20 140 - 170 29 43 124 - 151
7 21 139 - 169 30 44 123 - 150
8 22 139 - 168 31 45 122 - 149
9 23 138 - 167 32 46 122 - 148
10 24 137 - 167 33 47 121 - 146
11 25 136 - 166 34 48 120 - 146
12 26 136 - 165 35 49 120 - 145
13 27 135 - 164 36 50 119 - 144
14 28 134 - 163 37 51 118 - 143
15 29 134 - 162 38 52 118 - 143
16 30 133 - 161 39 53 117 - 142
17 31 132 - 160 40 54 116 - 141
18 32 132 -160 41 55 115 - 140
19 33 131 - 159 42 56 115 - 139
20 34 130 - 158 43 57 114 - 138
21 35 129 - 157 44 58 113 - 138
22 36 129 - 155 45 59 113 - 137
23 37 128 - 155 46 60 112 - 136

Catatan:
1. Latihan dilakukan paling sedikit 15 menit
2. Hitung denyut nadi selama 15 detik dikalikan 4, setelah latihan
3. Latihan dilakukan paling sedekit 3 hari dan paling banyak 5 hari dalam seminggu
4. Kalau denyut nadi kurang dari zona latihan ( denyut nadi/menit ) maka latihan
kurang bertmanfaat, bila melampaui zona latihan ( denyut nadi/menit) latihan
membahayakan kesehatan
[ Read More ]

Posted by Edi Jay Cerdas 0 komentar»


Pendidikan Luar Kelas

Outdoor Education[1]

Tandiyo Rahayu
PJKR – FIK UNNES

Pendidikan Luar Kelas
Merupakan pendidikan yang dilakukan di luar ruang kelas atau di luar gedung sekolah, atau berada di alam bebas, seperti: bermain di lingkungan sekitar sekolah, di taman, di perkampungan nelayan/daerah pesisir, perkampungan petani/persawahan, berkemah, petualangan, sehingga diperoleh pengetahuan dan nilai-nilai yang berkaitan dengan aktivitas alam bebas

Kompetensi yang Diperoleh Melalui Pendidikan Luar Kelas
1. Siswa dapat beradaptasi dengan lingkungan dan alam sekitar
2. Siswa mengetahui pentingnya keterampilan hidup dan pengalaman hidup di lingkungan dan alam sekitar
3. Siswa memiliki apresiasi terhadap lingkungan dan alam sekitar

Proses belajar pada kegiatan luar kelas pada dasarnya adalah dengan memberikan kesempatan seluas-luasnya untuk memperoleh pengalaman langsung dalam rangka penguasaan terhadap:
  1. konsep bunyi dan pengetahuan yang berkaitan dengan manusia dan sumber-sumber alam
  2. kecakapan hidup yang menghasilkan kesehatan, sejahtera, kreatif dan refreshing way of living
  3. sikap positif yang merefleksikan harmoni manusia dan alam
dengan demikian kegiatan luar kelas memberikan elemen-elemen yang penting bagi masyarakat yang sehat, produktif dan abadi

Tujuan Umum Pendidikan Luar Kelas
Tujuan pendidikan yang secara umum ingin dicapai melalui aktivitas di luar ruang kelas atau di luar lingkungan sekolah adalah:
  1. Membuat setiap individu memiliki kesempatan unik untuk mengembangkan kreativitas dan inisiatif personal
  2. Menyediakan latar (setting) yang berarti bagi pembentukan sikap
  3. Mengembangkan kesadaran, apresiasi dan pemahaman terhadap lingkungan alam dan bagaimana manusia memiliki relasi dengan hal tersebut
  4. Membantu mewujudkan potensi setiap individu agar jiwa, raga dan spiritnya dapat berkembang optimal
  5. Memberikan ‘konteks’ dalam proses pengenalan berkehidupan sosial dengan memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk merasakan secara langsung 
  6. Memungkinkan siswa mengembangkan keterampilan dan ketertarikan terhadap kegiatan-kegiatan luar kelas
  7. Menumbuhkan pemahaman untuk secara bijak menggunakan dan melindungi lingkungan alam
  8. Mengenalkan berbagai kegiatan di luar kelas yang dapat membuat pembelajaran lebih kreatif
  9. Memberikan kesempatan yang unik untuk perubahan perilaku melalui penataan latar pada kegiatan luar kelas
10.  Memberikan kontribusi untuk membantu mengembangkan hubungan guru-murid yang lebih baik melalui berbagai pengalaman di alam bebas
11.  Memberikan kesempatan untuk belajar dari pengalaman langsung melalui implementasi bebas kurikulum sekolah diberbagai area
12.  Memanfaatkan sumber-sumber yang berasal dari lingkungan dan komunitas sekitar untuk pendidikan

Konsep Utama dalam Pendidikan Luar Kelas
Melalui sudut pandang kependidikan, aktivitas pendidikan yang dilakukan di luar lingkungan sekolah atau di luar lingkungan formal persekolahan, setidaknya memuat 3 konsep utama, yaitu konsep proses belajar, aktivitas luar kelas dan lingkungan.
1. Konsep Proses Belajar
Belajar melalui aktivitas luar kelas adalah proses belajar interdisipliner melalui satu seri aktivitas yang dirancang untuk dilakukan di luar kelas.  Pendekatan ini secara sadar mengeksploitir potensi latar alamiah untuk memberi kontribusi terhadap perkembangan fisik dan mental. Dengan meningkatkan kesadaran terhadap hubungan timbal balik dengan alam, program dapat mengubah sikap dan perilaku terhadap alam.
2. Konsep Aktivitas Luar Kelas
Pendekatan ini menggunakan kehidupan di luar ruangan dan kegiatan berkemah, yang memberikan banyak kesempatan bagi siswa untuk memperoleh dan menguasai berbagai bentuk keterampilan dasar, sikap dan apresiasi terhadap berbagai hal yang terdapat di alam dan kehidupan sosial.  Bentuk-bentuk kegiatan luar kelas dapat berupa: berkemah, mendaki gunung, menjelajah, memancing, memasak, mempelajari alam, tinggal di pedesaan, primitive living, kerajinan tangan dan lain sebagainya.
3. Konsep Lingkungan
Konsep lingkungan merujuk pada eksplorasi ekologi sebagai andalan mahluk hidup yang saling tergantung antara yang satu dengan yang lain.  Tujuan utama program ini adalah untuk menjelaskan fungsi kita dalam alam semesta dan menunjukkan bagaimana menjaga kualitas lingkungan alam untuk kepentingan sekarang dan masa yang akan datang.

Pendidikan Jasmani dan Pendidikan Luar Kelas
Pendidikan luar kelas pada dasarnya merupakan pendidikan lintas bidang studi, karena di dalam kegiatannya meliputi seni, ilmu alam, pendidikan jasmani dan home economic.  Dapat dilakukan di mana saja, lapangan terbuka, hutan, tepi danau, cagar alam, kebun, museum, camping ground, atau kebun binatang. Pendidikan luar kelas merupakan salah satu dimensi dalam pendidikan jasmani, di mana melalui program kegiatan ini diharapkan konsep diri siswa dapat dibentuk.  Pengalaman semacam memanjat, merangkak, bergelantungan, dan berayun di alam bebas, yang merupakan bagian dari progam petualangan akan mampu meningkatkan rasa percaya diri siswa. Pengalaman semacam ini dapat memenuhi kebutuhan psikis anak akan ‘rasa berhasil mengatasi rintangan’.  Secara khusus, manfaat pendidikan luar kelas dalam membentuk kepribadian siswa menurut Bucher adalah sebagai berikut:
  1. Siswa belajar untuk hidup secara demokratis bersama anak-anak lain dan orang dewasa
  2. Siswa dapat belajar lebih banyak mengenai lingkungan fisik dan pentingnya kekayaan alam
  3. Kontribusi dan apresiasi terhadap aktivitas di luar ruang akan memperkaya dan meningkatkan kualitas hidup
  4. Kualitas hidup yang dimaksud akan membentuk mereka menjadi warga negara yang baik.  Kualitas yang akan berkembang seperti: memiliki rasa tanggung jawab, memiliki jiwa kepemimpinan, mampu bekerja sama, dan jujur
  5. Mereka akan memberikan apresiasi yang lebih baik terhadap pentingnya kesehatan dan kebugaran
  6. Kecintaan untuk bertualang, yang biasanya sangat digemari oleh anak-anak dan remaja, akan tersalurkan melalui kegiatan luar kelas
  7. Siswa dirangsang untuk belajar tentang segala sesuatu yang terdapat di alam dan melihat serta dapat mengkaitkannya dengan materi pelajaran di kelas
  8. Siswa belajar untuk mengandalkan kemampuannya sendiri dalam mempraktekkan aturan-aturan hidup yang sehat
  9. Siswa juga belajar beberapa aturan dasar keselamatan (basics rules of safety)


[1] Bahan utama tulisan ini merujuk pada Nadeu, Georges-AndrĂ©, “Physical Activity and Outdoor Persuits” dalam Physical Activity Sciences, Bouchard, et al, ed. Illinois: Human Kinetics Books, 1992, pp. 167-172; dan Bucher. 1984. Foundations of Physical Education.  Saint Louis: Mosby Company.
[ Read More ]

Posted by Edi Jay Cerdas 0 komentar»